Beberapa saat yang lalu, PT. Suzuki Indonesia telah meluncurkan varian terbaru Suzuki Ertiga mereka, yaitu Suzuki Ertiga Diesel Hybrid. Teknologi ini merupakan hal yang baru di Indonesia, tertutama di kelas MPV menengah.
Teknologi yag disematkan pada Suzuki Ertiga Diesel adalah SHVS, yaitu Smart Hybrid Vehicle by Suzuki. Secara cara kerjanya tidak benar-benar hybrid seperti halnya yang terdapat pada mobil-mobil premium. Teknologi Hybrid pada Ertiga memungkinkan untuk menerapkan sistem Engine Auto Start Stop System pada mesin seperti halnya Idling Stop System pada Honda Vario 125/150 dan Honda PCX. Tidak benar-benar Hybrid karena baterai lithium yang disematkan berukuran kecil yang hanya cukup untuk merestart mesin, dan itu pun juga memanfaatkan power pada aki mobil yang berukuran 70 Ah. Motor Elektrik yang digunakan berukuran kecil, menggantikan peran alternator konvensional.
Secara garis besar komponen utama dalam SHVS yaitu:
1. Integrated Starter Generator (ISG)
ISG adalah motor generator yang menggantikan peran alternator konvensional, ISG dapat menstarter mesin untuk menyalakan mesin secara automatis selain perannya yang dapat menghasilkan energi untuk menyimpan daya listrik ke aki mobil dan baterai lithium ion.
2. Lithium Ion Battery
Baterai lithium ion memiliki peran penting untuk mendukung teknologi hybrid pada suzuki ertiga, baterai ini memiliki daya tahan yang lama, ringan dan ukurannya kompak.
3. Aki mobil berkapasitas 70 Ah
Aki yang disematkan pada Ertiga Hybrid berukuran lebih besar, yaitu berkapasitas 70 Ah. Lebih besar dari ertiga sebelumnya yang cuma berkapasitas 34 Ah.
4. ECU
Tentunya ECU yang memiliki peran penting untuk mengontrol keseluruhan sistem dalam SHVS, selain perannya untuk mengontrol sistem injeksi pada mesin.
Cara kerja SHVS:
1. Ketika deselerasi
Pada saat deselerasi, daya yang dihasilkan oleh ISG disimpan ke dalam baterai lithium ion dan aki mobil.
Proses charging ke masing-masing baterai akan semakin meningkat saat full deselerasi.
2. Ketika mobil berhenti
Pada kecepatan kurang dari 15 km/jam dan posisi tuas transmisi di posisi N dan pedal kopling bebas maka mesin akan otomatis mati.
Daya yang dibutuhkan untuk menjalankan komponen elektrik pada mobil akan disupply oleh kedua baterai pada saat mesin berhenti beroperasi.
3. Ketika mobil bergerak dari diam
Saat pedal kopling ditekan, maka motor ISG bekerja dan merestart mesin memanfaatkan daya dari baterai lithium ion dan aki mobil. Proses restart mesin berjalan dengan halus berkat penggunaan belt yang didesain khusus.
Kesimpulan:
Teknologi SHVS ini diklaim dapat meningkatkan efisiensi pada mesin. Berdasarkan klaim Suzuki, konsumsi bahana bakar bisa mencapai 22,6 km per liter dan ada peningkatan torsi hingga 200 Nm pada rpm 1750. Untuk lebih meyakinkan pembeli, perlu untuk diuji coba secara lebih lanjut apakah sesuai dengan ekspektasi atau tidak, karena fungsi sesungguhnya dari teknologi hybrid adalah penghematan bahan bakar, seberapa banyak bahan bakar yang dapat dihemat dengan penggunaan teknologi hybrid ini.
Sekian.
0 comments:
Post a Comment