Cara Menggabungkan Dokumen PDF dengan Aplikasi Gratis

Untuk menggabungkan dua atau lebih dokumen PDF menjadi satu file PDF, umumnya kita menggunakan aplikasi web based, yang sangat mudah ditemukan dengan menggunakan kata kunci merge pdf online. Sayangnya kalau menggabungkan file dengan metode tersebut, kita diminta mengupload dokumen ke website tersebut, yang bisa jadi dokumen itu bersifat rahasia, yang tidak boleh disebar ke website.

Oleh karena itu, penulis menshare satu aplikasi gratis yang dapat membantu kita menggabungkan dua atau lebih file pdf menjadi satu pdf (merge pdf). Aplikasi tersebut adalah PDF Sam Basic, yang dapat didownload di alamat https://pdfsam.org/.

PDF Sam basic

Aplikasi ringan ini, tidak hanya dapat melakukan merge, tapi juga melakukan split, rotate, dan extract.

a. Merge

Fitur ini untuk menggabungkan dua atau lebih dokumen pdf menjadi satu pdf, dengan opsi penambahan halaman kosong di setiap halaman ganjil, menambahkan footer, dan menormalisasi ukuran halaman.


b. Split

Fitur ini untuk mensplit alias memecah satu pdf menjadi beberapa pdf.


c. rotate

Fitur ini untuk memutar halaman pdf, dengan pilihan derajat, dari 90, 180 searah jam, dan 90 derajat berlawanan arah jam.


d. extract

Fitur ini untuk mengeluarkan halaman yang ditentukan dari dokumen pdf


Aplikasi ini cukup mudah penggunaannya, hanya tinggal drag n drop dari file explorer dan cukup cepat pemrosesannya, tergantung spesifikasi pada pc penggunanya.


» Read More...

Kiat Memaksimalkan Komputer Jadul dengan Motherboard ASUS P5GC-MX berchipset Intel 945

Penulis teringat bahwa pada tahun 2009 pernah merakit PC yang lumayan mumpuni apabila dipergunakan pada masanya, dengan booming prosessor Intel Pentium Dual Core yang harganya cukup terjangkau pada masa itu. PC tersebut telah lama menghuni gudang, karena sekarang-sekarang ini telah nyaman menggunakan laptop untuk mendukung aktifitas kerjaan.

Seiring berjalannya waktu, sempat keingetan menghidupkan PC tersebut yang telah lama mati suri, akan tetapi sebelum dapat dipergunakan dengan optimal dan nyaman, tentunya perlu ada banyak upgrade agar dapat menjalankan aplikasi saat ini.

Asus P5GC-MX 1333
 

Before:

Spesifikasi PC lama penulis yaitu motherboard Asus P5GC-MX, Prosessor Intel Pentium Dual Core E5500, RAM DDR2 512MB, Hardisk HDD SATA 2 120 GB, dan VGA AMD R7 200 2 GB, power supply bawaan casing, dan casing dari ecase.

Impresi awal spesifikasi PC ini sangat menyebalkan, untuk proses booting saja memakan waktu lebih dari 15 menit, itu pun dalam kondisi lampu hardisk pada casing masih tetap menyala, sehingga bottleneck terlihat sekali ada pada hardisk, diperparah dengan kapasitas RAM yang sangat minim, sangat kewalahan menjalankan Microsoft Office, bahkan untuk meload windows sekalipun. Lalu spek pc belum dapat digunakan untuk video conference menggunakan aplikasi zoom, karena memang belum dilengkapi dengan webcam. Untuk VGA Card masih cukup dapat diandalkan, dengan memori sebesar 2 GB, hanya memang VGA Card ini adalah VGA Card entry level, alias patut untuk disyukuri saja.

 

After: 

Selanjutnya, untuk dapat meningkatkan kinerja PC lama ini, penulis memutuskan melakukan upgrade disesuaikan dengan budget dan juga upgrade minimalis tanpa mengganti motherboard.

Untuk saat ini, prosessor dual core itu sangat tidak mumpuni, ya paling tidak dengan motherboard berchispet intel 945, maksimal upgrade prosessor hanya bisa sampai Intel Core 2 Duo E8700.

Mempertimbangkan cost dari harga prosessor Core 2 Duo E7500 dengan speed 2,93 Ghz yang saat ini semakin murah (harga di market place sekitaran 35 ribu) maka, penggunaan prosessor core 2 duo cukup mumpuni untuk upgrade dari prosessor dual core. Lalu mempertimbangkan bahwa prosessor ini akan penulis overclock, maka penulis membeli extra CPU Cooling fan keluaran dari Deepcool.

Intel Core 2 Duo E7500

 

Deepcool LGA 775

 

Kemudian, melihat kapasitas memori yang sangat kecil, perlu upgrade RAM yang support dengan motherboard P5GC-MX, yaitu hanya maksimal support RAM DDR2 hingga 4 GB saja, ingat jangan sampai salah beli, sebaiknya baca spesifikasi motherboard yang dimiliki terlebih dahulu. Motherboard Asus P5GC-MX memiliki dua slot RAM, yang dapat dimaksimalkan, sayangnya mentok di 4 GB saja, yaitu masing-masing 2 GB.

 

RAM DDR2 @ 2 GB

Selanjutnya, yang perlu diupgrade adalah hardisknya, karena yang sekarang masih bertipe HDD, belum menggunakan SSD, ditambah usia hardisk yang sudah sangat uzur, maka kecepatan membaca dan menulis datanya sudah sangat lambat, terlihat dari proses booting windows yang sangat lama. Penulis akhirnya mengganti hardisk dengan SSD berkapasitas 256 GB dengan merek RX7, lumayan mempercepat booting hingga mencapai rekor cukup 19 detik saja.

 

SSD 256 GB

Untuk VGA Card AMD R7 200 2 GB, menurut penulis sudah cukup untuk menunjang kinerja video grafis, karena sesuai dengan tipe motherboardnya, yang penting tidak mengandalkan VGA Card onboard dari motherboard P5GC-MX yang akan menyedot pemakaian memori RAM yang terpasang.

Daftar Upgrade dan biaya yang dikeluarkan (untuk PC):

1. Processor Core 2 Duo E7500 2,93 Ghz, harga Rp.35 ribu

2. CPU fan Deepcool, harga Rp. 170 ribu.

3. RAM DDR2 2 GB sebanyak 2 keping, harga Rp. 135 ribu

4. SSD SATA 3 256 GB RX7, harga Rp. 389 ribu

Selanjutnya, untuk lebih meningkatkan kenyamanan dalam menggunakan PC tersebut, apalagi memang niatnya akan digunakan untuk bekerja pada saat work form home (WFH), maka penulis juga membeli beberapa perangkat pendukung lainnya, yaitu monitor, webcam, keyboard mechanical, dan set microphone kondensor.

Berikut list belanja perangkat pendukung PC:

1. Monitor second HP 19 inch, harga Rp. 650 ribu.

Monitor HP 19 Inchi

 

2. V8 Webcam HD no brand, harga Rp. 195 ribu.

 

V8 Webcam

3. Keyboard mechanical Fantech MK 852, harga Rp.320 ribu.

Keyboard Fantech MK 852

 4. Microphone BM800 set (power phantom, splitter, mic holder), harga Rp. 250 ribu

 

Paket Mic Condensor BM800

Power phantom


Total upgrade yang penulis keluarkan pada PC lama tersebut, mencapai  Rp.2.144.000, ternyata cukup lumayan ya dengan kondisi keuangan yang masih dalam status PPKM (Pelan-pelan kurang modal).

Impressi:

Dengan keseluruhan upgrade yang penulis telah lakukan, cukup nyaman dengan PC lama tersebut, masih dapat menjalankan aplikasi Microsoft Office 2010, Adobe Premiere CC, Coreldraw, Photoshop, dengan ringan, akan tetapi untuk menjalankan game kesukaan penulis yaitu Euro Truck Simulator 2, hanya bisa sampai settingan middle, lebih dari itu fps yang dihasilkan sangat kecil.

Kekurangan dari PC ini tentunya cukup banyak, yaitu belum support untuk game masa kini, dan untuk penggunaan zoom (yang sering dipakai masa wfh), video webcam belum support virtual background, sehingga perlu ada green screen jika ingin merubah latar secara virtual.

Keyboard Fantech MK852 yang digunakan cukup membantu penulis untuk bekerja dalam kegelapan, karena dilengkapi dengan lampu RGB dan sistem mekanikal dengan switch biru Outemu, cukup ringan untuk diketik, hanya saja menimbulkan suara yang cukup ramai saat digunakan.

Selain itu, PC ini telah mendukung perekaman audio ala podcast, dengan penggunaan mic dengan kondensor BM800, ditunjang dengan Power Phantom yang berfungsi untuk memperkuat sinyal input dari microphone agar dapat menghasilkan suara rekaman yang jelas dan kuat.

Solusi ke depan, baiknya mengganti set motherboard dengan minimal motherboard yang support intel Core I3, I5, atau bahkan I7, tentunya masih dapat mempertahankan keberadaan SSD, dan beberapa pheriperal lainnya.


» Read More...

Followers